1. Apa yang anda ketahui tentang Investasi ?
Investasi adalah kegiatan mengeluarkan dan menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat memperoleh keuntungan finansial, biasanya investasi ini berupa aset finansial seperti saham, obligasi, asuransi atau berupa barang seperti rumah dan tanah. Adapun Investasi dengan cara pembelian barang modal untuk memproduksi sesuatu yang akan menguntungkan. Di sisi lain seperti Pendidikan mulai dari Sekolah dasar sampai Perguruan Tinggi juga merupakan nilai investasi jika nanti pendidikan selesai akan mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan lebih besar.
Bentuk-bentuk
Investasi :
- Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
- Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
- Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
- Investasi mata uang asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal.
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian dalam suatu negara !
Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, sebelum itu mari kita lihat berbagai keuntugan investasi.- Pertama, investasi mendorong pertambahan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi) secara berlipat ganda lewat proses multiplier. Maksudnya jika ada investasi Rp. 100 trilyun – misalnya- maka pertambahan pendapatan nasional akan lebih besar dari Rp. 100 trilyun.
- Kedua, investasi juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja ini akan mengurangi pengangguran. Berkurangnya pengangguran akan mengurangi kemiskinan. Dan berkurangnya kemiskinan akan berdampak pada teratasinya masalah-masalah ikutan lain seperti gizi buruk, buta huruf,kejahatan dan lain-lain.
- Ketiga, investasi juga bisa dipakai sebagai alat untuk pemerataan baik pemerataan antar daerah, antar sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat pemerataan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan menuruti mekanisme pasar tetapi harus ada intervensi pemerintah. Misalnya saja pemerintah bertujuan untuk memperkecil ketimpangan ekonomi antar dua daerah (daerah yang satu maju dan yang satu tertinggal). Maka ketimpangan itu bisa diatasi salah satunya dengan mengarahkan investasi ke daerah yang tertinggal. Caranya ada macam-macam, misalnya memberi insentif pembebasan pajak bagi investor yang bersedia berinvestasi di daerah yang tertinggal, mempermudah ijin investasi di daerah tertinggal agar investor tertarik menanamkan modalnya di sana, dan banyak kebijakan lain.
1.
Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam
menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari
pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor
untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan
investasi.
2. Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat
negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau
Kota.
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita
merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli
masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional
per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah
tersebut untuk berinvestasi.
3.
Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi
sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan
lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara lain :
jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain.
Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun
nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari
utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
4.
Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat
penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar
biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi
pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi
pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang
membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha
dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5.
Kualitas sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan
daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang
dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut
menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
6.
Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara
lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum,
kontrak kerja dan lain-lain.
7.
Stabilitas politik dan keamanan
Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor
karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.
8.
Faktor-faktor sosial budaya
Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera
masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan
yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan
yang asin rasanya.
9.
Pengaruh Nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar
dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994),
mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung
lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua
saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek,
penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh
negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure
reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai
riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum
dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas
pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran /
alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan
pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada
investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan
menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan
demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang
ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak
diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai
tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang
perdagangan tersebut.
10.
Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi “infrastruktur” ekonomi dan sosial. Contoh: pembangunan jalan-jalan raya, penyediaan listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangunan fasilitas komunikasi, peningkatan kualitas SDM, dsb, yang kesemuanya itu mutlak dibutuhkan dalam rangka menunjang dan mengintegrasikan segenap aktivitas ekonomi produktif.
Saya buat sebuah ilustrasi, Contoh investasi yang dilakukan oleh seorang petani sayuran berupa pembelian sebuah traktor baru pasti dapat meningkatkan produksi sayurannya. Tetapi tanpa fasilitas transportasi (jalan dan/atau kendaraan) yang memadai guna mengangkut tambahan produksi tersebut ke pasaran, maka investasi sang petani tersebut tidak akan banyak menambah produksi pangan nasional.
Maka kesimpulannya, Dengan adanya modal yang mendukung finansial suatu wirausaha untuk membeli faktor-faktor produksi maka akan menciptakan output yang besar dan tentu saja meningkatkan kemajuan Perekonomian.
3. Jelaskan mengapa modal merupakan salah satu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi !
Strategi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Faktor atau Syarat Utama Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi yaitu :- Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.
- Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja
- Kemajuan teknologi.
Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi “infrastruktur” ekonomi dan sosial. Contoh: pembangunan jalan-jalan raya, penyediaan listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangunan fasilitas komunikasi, peningkatan kualitas SDM, dsb, yang kesemuanya itu mutlak dibutuhkan dalam rangka menunjang dan mengintegrasikan segenap aktivitas ekonomi produktif.
Saya buat sebuah ilustrasi, Contoh investasi yang dilakukan oleh seorang petani sayuran berupa pembelian sebuah traktor baru pasti dapat meningkatkan produksi sayurannya. Tetapi tanpa fasilitas transportasi (jalan dan/atau kendaraan) yang memadai guna mengangkut tambahan produksi tersebut ke pasaran, maka investasi sang petani tersebut tidak akan banyak menambah produksi pangan nasional.
Maka kesimpulannya, Dengan adanya modal yang mendukung finansial suatu wirausaha untuk membeli faktor-faktor produksi maka akan menciptakan output yang besar dan tentu saja meningkatkan kemajuan Perekonomian.
Sumber Referensi :
http://punyaprasetyo.wordpress.com/2012/04/22/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-investasi-dalam-perekonomian-suatu-negara/
Sadono Sukirno, 1994, Pengantar Teori Ekonomi Makro, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
http://haris84.wordpress.com/2009/12/06/strategi-pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi/Sadono Sukirno, 1994, Pengantar Teori Ekonomi Makro, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta