Pages

Sabtu, 12 Oktober 2013

5 Pekerjaan Akuntansi Keuangan Bergaji Bagus Untuk Fresh Graduate

Ini Informasi untuk kalian yang ingin melanjutkan kuliah agar tidak sia sia kuliahnya.

“Pekerjaan akuntansi keuangan apa yang bergaji bagus untuk fresh graduate?”. Sebuah pertanyaan typical yang cukup sering saya dengar. Meskipun sudah cukup lama berkecimpung di wilayah akuntansi dan keuangan, entah mengapa, pertanyaan tersebut masih saja sulit untuk saya jawab. Apakah karena pengalaman saya yang masih minim? Sangat mungkin, saya pikir.
Itu sebabnya, saya selalu kagum dan tertarik ketika menemukan perbincangan mengenai gaji yang dikaitkan dengan profesi—terutama profesi di bidang akuntansi dan keuangan. Misalnya:
Ada yang mengatakan, “Kalau mau gaji gede, masuklah ke perusahaan minyak (oil company).” Sementara yang lainnya mengatakan, “Kalau mau gaji gede, bekerjalah di perusahaan yang sudah berstatus Terbuka (Tbk).”
Ada juga yang mengatakan, “Gaji enjiner lebih besar dibandingkan akuntan.”
Tak kalah serunya, ada juga yang mengatakan sebaliknya, “Dalam waktu 5 tahun, pegawai KAP (auditor) bisa melampaui gaji mereka yang bekerja di oil company (termasuk enjiner)”.
Suatu ketika, saya juga pernah mendengar ungkapan, “Gaji pegawai auditor di KAP lebih tinggi dibandingkan auditor pemerintah (BPKP).”
Ada juga yang setengah ‘mutung’ mengatakan, “mau di perusahaan apa saja, yang namanya fresh graduate gajinya ya masih sebelas-duabelas (baca: segitu-segitu aja).”
Yada yada yada…. So on so on so on…..
Perbincangan-perbincangan positive yang saya yakin, sedikit-banyaknya, bisa menjadi referensi bagi mereka-mereka yang baru lulus (atau menjelang lulus) sekolah/kuliah.
Di luar perbincangan-perbincangan menarik itu, melalui tulisan sederhana ini saya ingin sharing pandangan (atau anggap saja opini) pribadi: Lima pekerjaan akuntansi keuangan, yang menurut saya, bergaji bagus dan sesuai untuk fresh graduate—berdasakan pengalaman saya yang tentunya masih terbatas.
5 PEKERJAAN AKUNTANSI KEUANGAN (DENGAN GAJI BAGUS) UNTUK FRESH GRADUATE
Berdasarkan pengalaman pribadi, sejauh ini, saya menemukan ada 5 posisi yang paling cocok untuk fresh graduate dan bergaji lumayan bagus, yaitu:

1. Financial Analyst – Posisi financial analyst bisa dibutuhkan oleh perorangan atau institusi (badan usaha)—tentunya yang profit-oriented.
Pekerjaan: tugas pokok seorang financial analyst adalah menterjemahkan informasi (baca: data) keuangan untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan-keputusan bisnis, terutama sekali untuk kepentingan strategi ke depan, termasuk investasi. 
Kisaran Gaji: kisaran gaji seorang financial analyst, di tahun-tahun pertama, antara 5 hingga 10 juta per bulan. 

Pendidikan Yang Diperlukan: pendidikan terakhir seorang financial analyst biasanya Strata 1 Akuntansi atau Manajemen Keuangan. Pendalaman profesi ini bisa dilakukan dengan menempuh program khusus financial analyst bersertifikat, dengan gelar Certified Financial Analyst (CFA). 
Prospek Karir: karir seorang financial analyst berkembang seiring dengan pertumbuhan binis perusahaan/individual dimana atau untuk siapa dia bekerja. Tentu saja, kemajuan karir seorang financial analyst ditentukan oleh seberapa mumpuni dan jitu analisa yang dia hasilkan (sehingga seberapa akurat output analisa yang dihasilkan untuk dijadikan input pengambilan-keputusan). Dan, ketajaman daya analisa seorang analyst ditentukan oleh pengalaman dan kemampuan masing-masing individu analyst itu sendiri. Di Indonesia, financial analyst banyak menangani perusahaan sekuritas yang mengelola portfolio investasi para kliennya, atau menggeluti profesi sebagai seorang pialang saham mandiri. Memegang CFA sangat membantu dalam meniti karir analyst. Klien tentu akan lebih yakin jika dipegang oleh seorang CFA dibandingkan yang tidak.

2. Accountant – Entah itu bekerja untuk perusahaan jasa akuntan publik (KAP) atau menjadi seorang akuntan untuk bidang industri tertentu (pabrik, rumah sakit, hotel, retailer, auto dealer, oil company, dll), posisi akuntan selalu cocok untuk fresh graduate. Hanya saja, untuk perusahaan-perusahaa besar, posisi ini biasanya banyak diisi oleh mereka-mereka yang telah berpengalaman. Sementara untuk perusahaan kecil dan menengah, fresh graduate BISA mengisi posisi akuntan, sepanjang memiliki kemampuan teknis akuntansi yang cukup.
Pekerjaan: saya tidak merasa perlu untuk merinci pekerjaan seorang akuntan, pada dasarnya pekerjaan seorang akuntan dimanapun itu (baik di jasa KAP atau di industri lain) tidak jauh-jauh dari penyusunan laporan keuangan. 
Kisaran Gaji: gaji seorang akuntan di tahun-tahun pertama berkisar antara 5 hingga 10 juta per bulan. 
Pendidikan Yang Diperlukan: saya tahu, di Indonesia, yang disebut akuntan biasanya hanya mereka yang bersertifikat. Secarainternasional, seorang akuntan TIDAK MESTI bersertifikat, yang penting sudah lulus Strata 1 Akuntansi. Tentu, menjadi akuntan berserifikat—baik itu Certified Management Accountant (CMA) atau Certified Public Accountant (CPA) dapat membuat karir menjadi lebih bersinar (dengan gaji yang lebih tinggi pastinya). Pun demikian, mengambil program pendalaman profesi akuntan (PPAk) dan mengikuti ujian serifikasi bisa dilakukan sambil bekerja. 
Prospek Karir: Karir akuntan termasuk karir type ‘klasik’ yang tidak ada ‘matinya’. Seorang akuntan selalu dibutuhkan dalam kondisi apapun. Tentu saja, pertumbuhan ekonomi makro dan lingkungan bisnis yang stabil berpengaruh positive terhadap prospek karir akuntan. Seiring peningkatan pengalaman dan pendidikan (lihat di atas), karir seorang akuntan akan terus mengalami peningkatan, dari junior ke senior/management level, hingga eksekutif: Chief Financial Officer (CFO)—untuk bidang industri tertentu atau Managing Partner untuk perusahaan penyedia jasa akuntan publik. Akuntan yang memegang sertifikat (CMA atau CPA) biasanya bisa mencapai level manajemen dengan lebih cepat jika dibandingkan dengan mereka yang tidak. Untuk level eksekutif, disamping sertifikasi akuntan, juga perlu pendidikan minimal S2 Business School (MBA). 

3. Accounts Payable/Receivable Clerk – Saya sering mendapat pertanyaan “apakah saya punya karir yang bagus jika cuma lulusan SMK jurusan Akuntansi (dahulu SMEA)?”. Jawaban saya: BISA.
Pekerjaan: pekerjaan utama seorang AP/AR Clerk adalah menangani proses akuntansi utang/piutang saja (terutama input data dan persiapan bukti transaksi). Dan untuk pekerjaan ini, seorang lulusan SMK-pun sudah bisa melakukannya, tidak harus S1 Akuntansi. 
Kisaran Gaji: gaji untuk posisi ini memang tidak sebagus Financial Analyst atau Accountan, tetapi sudah cukup lumayan. Untuk tahun-tahun pertama berkisar antara 3 hingga 5 juta per bulan. 
Pendidikan Yang Diperlukan: posisi accounts payable/receivable clerk TIDAK SELALU harus lulusan S1. Pun demikian, untuk peningkatan karir, saya menyarakankan kepada mereka yang belum menyelesaikan pendidikan hingga S1 agar pintar-pintar berhemat, sehingga bisa menyisihkan uang untuk melanjutkan study (S1) kelas sore/malam hari. Sepanjang ada kemauan yang cukup kuat untuk belajar dan maju, saya yakin siapapun PASTI BISA. 
Prospek Karir: Posisi accounts payable/receivable memang bukan posisi yang cukup menjanjikan untuk masa depan. Bisa dibilang, posisi ini memang hanya cocok untuk fresh graduate (tidak untuk mereka yang sudah cukup lama bekerja). AKAN TETAPI, posisi ini adalah yang paling mungkin/mudah untuk dicapai bahkan oleh mereka yang memiliki kemampuan yang pas-pasan. Tetapi seperti sudah saya sampaikan di atas: agar karir tidak jalan di tempat, mereka yang belum menyelesaikan pendidikan S1 sebaiknya melanjutkan study. Keterbatasan pendidikan, mestinya, hanya bersifat sementara , sepanjang ada kemauan dan tekad yang kuat untuk terus belajar dan maju.

4. Auditor – Oke. Ini termasuk posisi yang paling diminati—terutama dikalangan anak akuntansi laki-laki. Ada 2 macam auditor, yaitu: (a)internal auditor—bekerja untuk suatu perusahaan di bidang industri tertentu; dan (b) external/independent auditor—bekerja untuk peusahaan penyedia jasa audit independent (kantor akuntan publik).
Pekerjaan: pada prinsipnya, kedua macam auditor ini memiliki typical pekerjaan yang serupa, yaitu: memastikan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan standar akuntansi yang ada (istilah auditingnya “tidak mengandung material misstatement”, entah itu yang disebabkan oleh fraud (penggelapan) atau erroneous (kesalahan yang tidak disengaja). Yang berbeda adalah hasil akhir auditnya. Auditor eksternal (independent) memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan (apakah wajar atu tidak). Sedangkan auditor internal lebih banyak memberikan saran perbaikan kepada pihak manajemen, sehubungan dengan tingkat kepatuhan operasional perusahaan terhadap sistim pengendalian intern-nya, terhadap berbagai regulasi (Bappepam dan Pajak), termasuk terhadap konsepGood Corporate Governance. 
Kisaran gaji: dilihat dari segi gaji, untuk tahun-tahun pertama, internal auditor biasanya memperoleh gaji yang lebih bagus dibandingkan external (independent) auditor yang bekerja di KAP. Gaji internal auditor di perusahaan berskala besar, di tahun-tahun pertama, berkisar antara 7 hingga 10 juta/bulan. Auditor eksternal (di KAP) berkisar antara 5 hingga 7 juta/bulan. 
Pendidikan Yang Diperlukan: Sebagai permulaan karir, pendidikan terakhir yang diperlukan untuk kedua jenis auditor ini adalah S1 akuntansi. Untuk peningkatan karir, kedua jenis auditor ini sama-sama bisa mengambil program pendalaman profesi akuntan (PPAk) dan mengikuti ujian Certified Public Accountant dan atau Certified Internal Auditor. Setelah memegang sertifikat profesi auditor (entah itu CIA atau CPA), gaji seorang auditor biasanya meningkat dengan angka yang cukup signifikan. Dalam level ini auditor external auditor biasanya memperoleh gaji yang lebih besar dibandingkan internal auditor. 
Prospek Karir: tak jauh berbeda dengan accountant, prospek karir auditor juga selalu bagus dalam kondisi apapun. Namun demikian, posisi external auditor memiliki prospek karir yang cenderung lebih bagus dibandingkan dengan internal auditor. 

5. Credit Analyst – Di Indonesia, posisi/jabatan credit analyst belum cukup populer, jika dibandingkan dengan yang lainnya. Di lingkungan universitas, kecuali di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, posisi ini tidak banyak dibicarakan. Yang banyak dikenal adalah “pegawai bagian kredit”.
Pekerjaan: Seorang credit analyst biasanya dibutuhkan oleh institusi keuangan—baik itu industri perbankan atau pembiayaan (finance), untuk mengukur (menganalisa) kemampuan calon pencari kredit dalam membayar pokok dan bunga cicilan kreditnya. 
Kisaran Gaji: Di tahun-tahun pertama, baik credit analyst untuk bank atau perusahaan finance, sama-sama memperoleh gaji yang lumayan bagus, berkisar antara 5 hingga 7 juta per bulan. 
Pendidikan Yang Dibutuhkan: pendidikan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi credit analyst bisanya cenderung ke S1 Akuntansi (untuk di Indonesia), meskipun S1 Manajemen dengan konsentrasi keuangan juga bisa. 
Prospek Karir: Semakin meningkatnya daya beli masyarakat (dan trend konsumerisme yang belum ada tanda-tanda penurunan), membuat bisnis pembiyaan (finance) semakin berkibar. Sehingga secara tidak langsung posisi credit analyst kian dibutuhkan di masa-masa yang akan datang. Management level yang bisa dicapai oleh seorang credit analyst adalah Risk Manager, di bawah seorang Treasurer dan CFO tentunya. 

Nah, itu dia 5 pekerjaan akuntansi keuangan, yang menurut saya, bergaji lumayan bagus untuk fresh graduate.
Seperti telah saya sampaikan di awal tulisan, ini adalah hasil pengalaman dan pengetahuan saya pribadi—bukan hasil survey atau penelitian. Pada kenyataannya, besaran gaji jenis pekerjaan apapun (di bidang apapun)—termasuk akuntansi keuangan, bersifat relative—tidak bisa dipukul-rata.
Setahu saya, ada begitu banyak variable yang mempengaruhi besaran gaji suatu posisi (jabatan) dan profesi. Mulai dari skala perusahaan di mana bekerja, jenis/bidang usaha, pendidikan dan skill (hard & soft) masing-masing individu, pengalaman kerja masing-masing individu, hingga kebutuhan hidup dasar rata-rata dimana perusahaan berada.
Oleh sebab itu, saya ingin sumbang-saran untuk adik-adik yang baru saja lulus (atau akan lulus), bahwa: menghimpun informasi tentang gaji suatu posisi dan pekerjaan, memang penting—sebagai bagian dari career planning. Tetapi, sebelum berpikir kesana, sebaiknya fokuslah pada kualifikasi (pendidikan dan skill) yang dibutuhkan untuk posisi/pekerjaan yang diinginkan. Urusan gaji, sifatnya sangat relative.
Bahkan di fase saya sekarang ini, saya sampai berpikir bahwa:
"Tak masalah apapun profesi dan pekerjaan yang dijalankan saat ini, sepanjang dilakukan dengan penuh rasa suka dan cinta. Profesi dan pekerjaan yang dijalankan dengan penuh rasa suka dan cinta, disamping tidak melelahkan juga menghasilkan output yang jauh lebih baik (dalam kuantitas dan kualitas)—jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan dengan hati dan pikiran yang menanggung beban berat. Urusan uang, nanti akan datang dengan sendirinya, sejumlah YANG PANTAS kita terima—sesuai dengan besarnya upaya yang kita lakukan dan kontribusi yang kita hasilkan. Bukan yang lainnya."

sumber : Jurnal Akutansi Keuangan
Di kutip dari : www.jurnalakuntansikeuangan.com

0 komentar:

Posting Komentar