Ini Informasi untuk kalian yang ingin melanjutkan kuliah
agar tidak sia sia kuliahnya.
“Pekerjaan akuntansi keuangan apa yang bergaji bagus untuk
fresh graduate?”. Sebuah pertanyaan typical yang cukup sering saya dengar.
Meskipun sudah cukup lama berkecimpung di wilayah akuntansi dan keuangan, entah
mengapa, pertanyaan tersebut masih saja sulit untuk saya jawab. Apakah karena
pengalaman saya yang masih minim? Sangat mungkin, saya pikir.
Itu sebabnya, saya selalu kagum dan tertarik ketika
menemukan perbincangan mengenai gaji yang dikaitkan dengan profesi—terutama
profesi di bidang akuntansi dan keuangan. Misalnya:
Ada yang mengatakan, “Kalau mau gaji gede, masuklah ke
perusahaan minyak (oil company).” Sementara yang lainnya mengatakan, “Kalau mau
gaji gede, bekerjalah di perusahaan yang sudah berstatus Terbuka (Tbk).”
Ada juga yang mengatakan, “Gaji enjiner lebih besar
dibandingkan akuntan.”
Tak kalah serunya, ada juga yang mengatakan sebaliknya, “Dalam waktu 5 tahun,
pegawai KAP (auditor) bisa melampaui gaji mereka yang bekerja di oil company
(termasuk enjiner)”.
Suatu ketika, saya juga pernah mendengar ungkapan, “Gaji
pegawai auditor di KAP lebih tinggi dibandingkan auditor pemerintah (BPKP).”
Ada juga yang setengah ‘mutung’ mengatakan, “mau di perusahaan apa saja, yang
namanya fresh graduate gajinya ya masih sebelas-duabelas (baca: segitu-segitu
aja).”
Yada yada yada…. So on so on so on…..
Perbincangan-perbincangan positive yang saya yakin,
sedikit-banyaknya, bisa menjadi referensi bagi mereka-mereka yang baru lulus
(atau menjelang lulus) sekolah/kuliah.
Di luar perbincangan-perbincangan menarik itu, melalui
tulisan sederhana ini saya ingin sharing pandangan (atau anggap saja opini)
pribadi: Lima pekerjaan akuntansi keuangan, yang menurut saya, bergaji bagus dan
sesuai untuk fresh graduate—berdasakan pengalaman saya yang tentunya masih
terbatas.
5 PEKERJAAN AKUNTANSI KEUANGAN (DENGAN GAJI BAGUS) UNTUK
FRESH GRADUATE
Berdasarkan pengalaman pribadi, sejauh ini, saya menemukan
ada 5 posisi yang paling cocok untuk fresh graduate dan bergaji lumayan bagus,
yaitu:
1. Financial Analyst – Posisi financial analyst bisa
dibutuhkan oleh perorangan atau institusi (badan usaha)—tentunya yang
profit-oriented.
Pekerjaan: tugas pokok seorang financial analyst adalah
menterjemahkan informasi (baca: data) keuangan untuk dijadikan dasar
pertimbangan dalam pengambilan-keputusan bisnis, terutama sekali untuk
kepentingan strategi ke depan, termasuk investasi.
Kisaran Gaji: kisaran gaji seorang financial analyst, di
tahun-tahun pertama, antara 5 hingga 10 juta per bulan.
Pendidikan Yang Diperlukan: pendidikan terakhir seorang
financial analyst biasanya Strata 1 Akuntansi atau Manajemen Keuangan.
Pendalaman profesi ini bisa dilakukan dengan menempuh program khusus financial
analyst bersertifikat, dengan gelar Certified Financial Analyst (CFA).
Prospek Karir: karir seorang financial analyst berkembang
seiring dengan pertumbuhan binis perusahaan/individual dimana atau untuk siapa
dia bekerja. Tentu saja, kemajuan karir seorang financial analyst ditentukan
oleh seberapa mumpuni dan jitu analisa yang dia hasilkan (sehingga seberapa
akurat output analisa yang dihasilkan untuk dijadikan input
pengambilan-keputusan). Dan, ketajaman daya analisa seorang analyst ditentukan
oleh pengalaman dan kemampuan masing-masing individu analyst itu sendiri. Di
Indonesia, financial analyst banyak menangani perusahaan sekuritas yang
mengelola portfolio investasi para kliennya, atau menggeluti profesi sebagai
seorang pialang saham mandiri. Memegang CFA sangat membantu dalam meniti karir
analyst. Klien tentu akan lebih yakin jika dipegang oleh seorang CFA
dibandingkan yang tidak.
2. Accountant – Entah itu bekerja untuk perusahaan jasa
akuntan publik (KAP) atau menjadi seorang akuntan untuk bidang industri
tertentu (pabrik, rumah sakit, hotel, retailer, auto dealer, oil company, dll),
posisi akuntan selalu cocok untuk fresh graduate. Hanya saja, untuk
perusahaan-perusahaa besar, posisi ini biasanya banyak diisi oleh mereka-mereka
yang telah berpengalaman. Sementara untuk perusahaan kecil dan menengah, fresh
graduate BISA mengisi posisi akuntan, sepanjang memiliki kemampuan teknis akuntansi
yang cukup.
Pekerjaan: saya tidak merasa perlu untuk merinci pekerjaan
seorang akuntan, pada dasarnya pekerjaan seorang akuntan dimanapun itu (baik di
jasa KAP atau di industri lain) tidak jauh-jauh dari penyusunan laporan
keuangan.
Kisaran Gaji: gaji seorang akuntan di tahun-tahun pertama
berkisar antara 5 hingga 10 juta per bulan.
Pendidikan Yang Diperlukan: saya tahu, di Indonesia, yang
disebut akuntan biasanya hanya mereka yang bersertifikat. Secarainternasional,
seorang akuntan TIDAK MESTI bersertifikat, yang penting sudah lulus Strata 1
Akuntansi. Tentu, menjadi akuntan berserifikat—baik itu Certified Management
Accountant (CMA) atau Certified Public Accountant (CPA) dapat membuat karir
menjadi lebih bersinar (dengan gaji yang lebih tinggi pastinya). Pun demikian,
mengambil program pendalaman profesi akuntan (PPAk) dan mengikuti ujian
serifikasi bisa dilakukan sambil bekerja.
Prospek Karir: Karir akuntan termasuk karir type ‘klasik’
yang tidak ada ‘matinya’. Seorang akuntan selalu dibutuhkan dalam kondisi
apapun. Tentu saja, pertumbuhan ekonomi makro dan lingkungan bisnis yang stabil
berpengaruh positive terhadap prospek karir akuntan. Seiring peningkatan
pengalaman dan pendidikan (lihat di atas), karir seorang akuntan akan terus
mengalami peningkatan, dari junior ke senior/management level, hingga
eksekutif: Chief Financial Officer (CFO)—untuk bidang industri tertentu atau
Managing Partner untuk perusahaan penyedia jasa akuntan publik. Akuntan yang
memegang sertifikat (CMA atau CPA) biasanya bisa mencapai level manajemen
dengan lebih cepat jika dibandingkan dengan mereka yang tidak. Untuk level
eksekutif, disamping sertifikasi akuntan, juga perlu pendidikan minimal S2
Business School (MBA).
3. Accounts Payable/Receivable Clerk – Saya sering mendapat
pertanyaan “apakah saya punya karir yang bagus jika cuma lulusan SMK jurusan
Akuntansi (dahulu SMEA)?”. Jawaban saya: BISA.
Pekerjaan: pekerjaan utama seorang AP/AR Clerk adalah
menangani proses akuntansi utang/piutang saja (terutama input data dan persiapan
bukti transaksi). Dan untuk pekerjaan ini, seorang lulusan SMK-pun sudah bisa
melakukannya, tidak harus S1 Akuntansi.
Kisaran Gaji: gaji untuk posisi ini memang tidak sebagus
Financial Analyst atau Accountan, tetapi sudah cukup lumayan. Untuk tahun-tahun
pertama berkisar antara 3 hingga 5 juta per bulan.
Pendidikan Yang Diperlukan: posisi accounts
payable/receivable clerk TIDAK SELALU harus lulusan S1. Pun demikian, untuk
peningkatan karir, saya menyarakankan kepada mereka yang belum menyelesaikan
pendidikan hingga S1 agar pintar-pintar berhemat, sehingga bisa menyisihkan
uang untuk melanjutkan study (S1) kelas sore/malam hari. Sepanjang ada kemauan
yang cukup kuat untuk belajar dan maju, saya yakin siapapun PASTI BISA.
Prospek Karir: Posisi accounts payable/receivable memang
bukan posisi yang cukup menjanjikan untuk masa depan. Bisa dibilang, posisi ini
memang hanya cocok untuk fresh graduate (tidak untuk mereka yang sudah cukup
lama bekerja). AKAN TETAPI, posisi ini adalah yang paling mungkin/mudah untuk
dicapai bahkan oleh mereka yang memiliki kemampuan yang pas-pasan. Tetapi
seperti sudah saya sampaikan di atas: agar karir tidak jalan di tempat, mereka
yang belum menyelesaikan pendidikan S1 sebaiknya melanjutkan study.
Keterbatasan pendidikan, mestinya, hanya bersifat sementara , sepanjang ada
kemauan dan tekad yang kuat untuk terus belajar dan maju.
4. Auditor – Oke. Ini termasuk posisi yang paling
diminati—terutama dikalangan anak akuntansi laki-laki. Ada 2 macam auditor,
yaitu: (a)internal auditor—bekerja untuk suatu perusahaan di bidang industri
tertentu; dan (b) external/independent auditor—bekerja untuk peusahaan penyedia
jasa audit independent (kantor akuntan publik).
Pekerjaan: pada prinsipnya, kedua macam auditor ini memiliki
typical pekerjaan yang serupa, yaitu: memastikan laporan keuangan perusahaan
sesuai dengan standar akuntansi yang ada (istilah auditingnya “tidak mengandung
material misstatement”, entah itu yang disebabkan oleh fraud (penggelapan) atau
erroneous (kesalahan yang tidak disengaja). Yang berbeda adalah hasil akhir
auditnya. Auditor eksternal (independent) memberikan opini atas laporan
keuangan perusahaan (apakah wajar atu tidak). Sedangkan auditor internal lebih
banyak memberikan saran perbaikan kepada pihak manajemen, sehubungan dengan
tingkat kepatuhan operasional perusahaan terhadap sistim pengendalian
intern-nya, terhadap berbagai regulasi (Bappepam dan Pajak), termasuk terhadap
konsepGood Corporate Governance.
Kisaran gaji: dilihat dari segi gaji, untuk tahun-tahun
pertama, internal auditor biasanya memperoleh gaji yang lebih bagus
dibandingkan external (independent) auditor yang bekerja di KAP. Gaji internal
auditor di perusahaan berskala besar, di tahun-tahun pertama, berkisar antara 7
hingga 10 juta/bulan. Auditor eksternal (di KAP) berkisar antara 5 hingga 7
juta/bulan.
Pendidikan Yang Diperlukan: Sebagai permulaan karir,
pendidikan terakhir yang diperlukan untuk kedua jenis auditor ini adalah S1
akuntansi. Untuk peningkatan karir, kedua jenis auditor ini sama-sama bisa
mengambil program pendalaman profesi akuntan (PPAk) dan mengikuti ujian
Certified Public Accountant dan atau Certified Internal Auditor. Setelah
memegang sertifikat profesi auditor (entah itu CIA atau CPA), gaji seorang auditor
biasanya meningkat dengan angka yang cukup signifikan. Dalam level ini auditor
external auditor biasanya memperoleh gaji yang lebih besar dibandingkan
internal auditor.
Prospek Karir: tak jauh berbeda dengan accountant, prospek
karir auditor juga selalu bagus dalam kondisi apapun. Namun demikian, posisi
external auditor memiliki prospek karir yang cenderung lebih bagus dibandingkan
dengan internal auditor.
5. Credit Analyst – Di Indonesia, posisi/jabatan credit
analyst belum cukup populer, jika dibandingkan dengan yang lainnya. Di
lingkungan universitas, kecuali di kota-kota besar seperti Jakarta dan
Surabaya, posisi ini tidak banyak dibicarakan. Yang banyak dikenal adalah
“pegawai bagian kredit”.
Pekerjaan: Seorang credit analyst biasanya dibutuhkan oleh
institusi keuangan—baik itu industri perbankan atau pembiayaan (finance), untuk
mengukur (menganalisa) kemampuan calon pencari kredit dalam membayar pokok dan
bunga cicilan kreditnya.
Kisaran Gaji: Di tahun-tahun pertama, baik credit analyst
untuk bank atau perusahaan finance, sama-sama memperoleh gaji yang lumayan
bagus, berkisar antara 5 hingga 7 juta per bulan.
Pendidikan Yang Dibutuhkan: pendidikan yang dibutuhkan untuk
mengisi posisi credit analyst bisanya cenderung ke S1 Akuntansi (untuk di
Indonesia), meskipun S1 Manajemen dengan konsentrasi keuangan juga bisa.
Prospek Karir: Semakin meningkatnya daya beli masyarakat
(dan trend konsumerisme yang belum ada tanda-tanda penurunan), membuat bisnis
pembiyaan (finance) semakin berkibar. Sehingga secara tidak langsung posisi
credit analyst kian dibutuhkan di masa-masa yang akan datang. Management level
yang bisa dicapai oleh seorang credit analyst adalah Risk Manager, di bawah
seorang Treasurer dan CFO tentunya.
Nah, itu dia 5 pekerjaan akuntansi keuangan, yang menurut
saya, bergaji lumayan bagus untuk fresh graduate.
Seperti telah saya sampaikan di awal tulisan, ini adalah
hasil pengalaman dan pengetahuan saya pribadi—bukan hasil survey atau
penelitian. Pada kenyataannya, besaran gaji jenis pekerjaan apapun (di bidang
apapun)—termasuk akuntansi keuangan, bersifat relative—tidak bisa dipukul-rata.
Setahu saya, ada begitu banyak variable yang mempengaruhi
besaran gaji suatu posisi (jabatan) dan profesi. Mulai dari skala perusahaan di
mana bekerja, jenis/bidang usaha, pendidikan dan skill (hard & soft)
masing-masing individu, pengalaman kerja masing-masing individu, hingga
kebutuhan hidup dasar rata-rata dimana perusahaan berada.
Oleh sebab itu, saya ingin sumbang-saran untuk adik-adik
yang baru saja lulus (atau akan lulus), bahwa: menghimpun informasi
tentang gaji suatu posisi dan pekerjaan, memang penting—sebagai bagian dari
career planning. Tetapi, sebelum berpikir kesana, sebaiknya fokuslah pada
kualifikasi (pendidikan dan skill) yang dibutuhkan untuk posisi/pekerjaan yang
diinginkan. Urusan gaji, sifatnya sangat relative.
Bahkan di fase saya sekarang ini, saya sampai berpikir
bahwa:
"Tak masalah apapun profesi dan pekerjaan yang
dijalankan saat ini, sepanjang dilakukan dengan penuh rasa suka dan cinta.
Profesi dan pekerjaan yang dijalankan dengan penuh rasa suka dan cinta,
disamping tidak melelahkan juga menghasilkan output yang jauh lebih baik (dalam
kuantitas dan kualitas)—jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan
dengan hati dan pikiran yang menanggung beban berat. Urusan uang, nanti akan
datang dengan sendirinya, sejumlah YANG PANTAS kita terima—sesuai dengan
besarnya upaya yang kita lakukan dan kontribusi yang kita hasilkan. Bukan yang
lainnya."
sumber : Jurnal Akutansi Keuangan
Di kutip dari : www.jurnalakuntansikeuangan.com