Pages

Kamis, 04 Desember 2014

Elaborasi Program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera terhadap arus Perekonomian Dua Sektor

   
   
   Pemanfaatan dari ketiga kartu yang dikeluarkan Presiden Ir. Joko Widodo jika dimanfaatkan dengan baik akan memberi dampak yang baik pula terhadap sistem perekonomian sehingga fungsi ekonomi berjalan dengan semestinya. Sebelum menelusur lebih jauh sebaiknya harus mengetahui apa itu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.

Latar Belakang

Ketiga kartu yang tergabung dalam program Government to person (G2P) adalah bantuan keluarga kurang mampu seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat atau BLSM, yang dulunya diberikan tunai lewat kantor pos, kini akan diberikan diberikan secara non tunai melalui Layanan Keuangan Digital melalui kartu. Kartu Indonesia Sehat (KIS) dapat digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan, sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita penerima KIS. Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya yang berusia 7-18 tahun secara gratis. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) adalah kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah sebagai penanda keluarga kurang mampu, sebagai pengganti Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS) hanya berbentuk Sim Card berisi uang digital dan dapat dicairkan pada lembaga atau agen-agen yang sudah terdaftar. Biasanya dalam 1 Kepala Keluarga (KK) menerima 1 paket berisi 4 kartu (KIS, KIP, KKS, dan KSKS). Dari definisi diatas terlihat bahwa Pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat Indonesia berbagai strata yang mayoritas adalah masyarakat menengah ke bawah. Jika program ini terlaksana dan tepat sasaran, maka masyarakat dapat mendapatkan keuntungan dari program ini, dengan mengandalkan dana subsidi dari sumber penerimaan negara sehingga ekspektasi nya adalah Perbaikan Sistem Perekonomian yang lebih baik dari sebelumnya.


Bentuk-bentuk Kartu Sakti program Presiden Joko Widodo



Hubungan Ketiga Kartu terhadap Perekonomian Dua Sektor


Perekonomian Dua Sektor atau yang biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana adalah Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Dari perekonomian dua sector ini pendapatannya didapatkan dari faktor – faktor produksi antara lain gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.

Implementasi terhadap Penggunaan Kartu Indonesia Sehat, Pintar, dan Keluarga Sejahtera terhadap kegiatan Ekonomi dua sektor

  • Kartu Indonesia Sehat


Implementasi Kartu Indonesia Sehat (KIS), ilustrasikan jika seseorang sakit, orang tersebut datang ke Rumah Sakit, karena ia memiliki KIS sehingga ia tidak usah membayar biaya rumah sakit karena sudah ditanggung oleh subsidi pemerintah maka alokasi biaya untuk kesehatan masih utuh, biaya kesehatan yang tidak dibayarkan ini dapat disimpan atau untuk menaikan konsumsi. Sasaran dari program kebijakan ini adalah rumah tangga. Pengalihan dari alokasi biaya tersebut dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa dan untuk menaikkan kualitas sumber daya sehingga perekonomian dapat berjalan dengan baik. Akibat dari adanya Program ini maka menstimulan Rumah tangga sebagai konsumen yang memiliki daya beli melakukan pengeluaran dalam bentuk uang dari alokasi biaya kesehatan untuk membeli barang dan jasa, disini faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu Tingkatan Pendapatan, dan Harapan. Sehingga rumah tangga konsumen dapat menaikkan kualitas taraf hidupnya.
Perusahaan selaku produsen merasakan hasil atas kebijakan kartu sakti ini dengan menerima profit atas peningkatan penjualan barang dan jasa nya dari rumah tangga sehingga mencapai bahkan melebihi target. Karena permintaan atas barang dan jasa meningkat, produsen menyikapi nya dengan penambahan faktor-faktor produksi diantaranya tenaga kerja, modal, hasil bumi (bahan baku), sumber daya alam, dan keahlian. Penambahan faktor-faktor ini dilakukan Perusahan agar dapat meningkatkan produksi lebih banyak dari target sebelumnya, perusahaan dapat merekrut tenaga kerja baru untuk bekerja meningkatkan output, perusahaan dapat membuka pabrik baru dan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, benefit nya dalam membantu Pemerintah adalah pengangguran dapat dikurangi. Untuk menjalankan usaha nya sebuah perusahaan membutuhkan suntikan dana untuk menjalankan operasi nya, penyerahan modal awal atau tambahan modal dapat dilakukan agar Perusahaan bisa membentuk proses produksi, menaikkan tingkat output, merekrut karyawan baru, melakukan ekspansi, namun dalam penerima kartu Indonesia Sehat, rumah tangga belum mampu untuk menyetorkan modal ke perusahaan. Dalam proses Produksi yang paling utama adalah bahan baku atau input, karena target dari Perusahaan untuk peningkatan output, maka proses produksi membutuhkan tambahan bahan baku untuk mencapai target produksi. Penyediaan bahan baku dilakukan oleh rumah tangga, untuk memenuhi permintaan produsen (perusahaan) akan kebutuhan bahan baku, perusahaan mencari rumah tangga yang baru dan siap untuk memenuhi kebutuhan ini, maka benefit yang didapat adalah peningkatan kesejahteraan pada rumah tangga karena telah memenuhi kebutuhan produsen (perusahaan), dan perusahaan melakukan balas jasa kepada rumah tangga dengan membayar berupa uang sehingga juga meningkatkan pendapatan rumah tangga. Perusahaan baik skala kecil maupun besar dalam menjalankan produksinya memerlukan tempat atau lahan, disini peran rumah tangga yaitu menyediakan tempat yang dapat disewa oleh perusahaan, perusahaan membalas jasa nya dengan membayar sewa kepada rumah tangga. Dalam menjalankan proses produksinya perusahaan membutuhkan tenaga ahli, didukung dengan kesehatan yang baik berkat adanya KIS, terciptalah pikiran yang sehat sehingga mampu menyerap keterampilan yang menjadi modal keahlian dalam menjalankan mesin-mesin produksi.

  • Kartu Indonesia Pintar


Begitu juga Implementasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) ilustrasikan sebuah keluarga (rumah tangga) memiliki beberapa anak yang sedang menjalani pendidikan, keluarga tersebut dapat meng aplikasikan kartu sakti ini untuk meringankan pembayaran uang pendidikan yaitu SPP, uang gedung, dsb., penerapan nya berlaku mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Sehingga alokasi pendapatan yang sebelumnya sudah di anggarkan untuk biaya pendidikan dapat digunakan untuk membeli kebutuhan lain. Seperti kebutuhan akan pakaian dan peralatan penunjang sekolah. Setiap keluarga pasti ingin menaikkan kualitas taraf ekonominya karena mendapatkan keringanan dari pemerintah. Sama seperti pada implementasi Kartu Indonesia Sehat sebelumnya, rumah tangga melakukan kegiatan ekonomi yaitu belanja barang dan jasa dalam hal ini belanja kebutuhan sekolah. Penerima kartu sakti ini sampai kurang lebih 8 juta penerima, mustahil jika dari penerima sebanyak itu taraf ekonominya tidak meningkat, sehingga dengan nilai sebesar itu seharusnya perubahan ekonomi signifikan menjadi lebih baik. Karena salah satu faktor dari Permintaan adalah Tingkat Pendapatan, maka permintaan akan barang dan jasa meningkat. Lagi-lagi Perusahaan  disini mendapatkan keuntungan yang signifikan, apabila perusahaan tidak bisa memproduksi barang berdasarkan permintaan yang melonjak, maka yang terjadi ialah kelangkaan barang. Perusahaan menyikapi ini dengan melihat pangsa pasar yang prospektif, akhirnya memutuskan untuk melakukan penambahan Produksi, tapi penambahan produksi ini tidak mudah, diperlukan faktor-faktor untuk menambah output agar barang tetap tersedia. Faktor-faktor produksi tersebut berupa tenaga kerja, modal, hasil bumi (bahan baku), sumber daya alam, dan keahlian. Faktor tenaga kerja, karena adanya Kartu Indonesia Pintar maka taraf pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan kualitas, sejalan dengan tingkat pendidikan yang baik, perusahaan dapat dengan mudah mencari tenaga kerja yang layak untuk mengisi bagian produksi serta melakukan inovasi terhadap produk, imbalan dari Perusahaan kepada Rumah tangga yaitu berupa gaji yang layak beserta insentifnya. Faktor Modal, karena sasaran penerima adalah masyarakat kelas menengah kebawah, faktor ini diabaikan. Faktor dari Hasil bumi, perusahaan membutuhkan bahan baku untuk melakukan proses produksinya, dengan didukung oleh pengetahuan (Pendidikan) untuk mendapatkan bahan baku misalkan musiman atau 1 tahun sekali panen dapat dimodifikasi menjadi 1 tahun 2-3 kali panen, teknologi atau cara mendapatkan bahan baku yang cepat dan dalam kuantitas yang banyak maka produsen dapat dengan cepat melakukan proses produksi karena bahan baku tersedia. Faktor sumber daya alam, apabila perusahaan tersebut memerlukan tempat atau lahan yang akan digunakan untuk melakukan proses produksi, tetapi disini rumah tangga belum bisa melakukan penyewaan kepada perusahaan. Karena sudah dibekali pendidikan berkat adanya (KIP), harga yang cocok dengan mempertimbangkan aspek lahan yang strategis maka penetapan berdasarkan kesepakatan awal dapat menjadi keuntungan pada rumah tangga.

  • Kartu Keluarga Sejahtera


Terakhir Implementasi dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), sebuah keluarga sederhana yang memiliki beberapa anak-anak yang masih kecil memiliki banyak kebutuhan, karena pendapatan tidak cukup untuk memenuhi segala kebutuhan akhirnya mereka bergabung dengan KKS, dengan bergabung mereka mendapatkan uang bantuan keluarga sebesar Rp 200.000,-. Dengan uang sebesar itu maka pendapatan keluarga tersebut meningkat, kebutuhan pokok terpenuhi sehingga permintaan terhadap barang dan jasa pun terpenuhi. Permintaan terhadap barang dan jasa meningkat diakibatkan pendapatan yang meningkat. Lagi-lagi Perusahaan mendapatkan hasil keuntungan dengan menjual produknya. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi produksinya, maka timbulah keterbatasan atas barang dan jasa yang diproduksi, perusahaan harus dapat menyikapi nya dengan menambah produknya, namun dalam kenyataan nya untuk menambah produksi harus melibatkan rumah tangga produksi untuk menyediakan faktor-faktor produksi berupa Tenaga Kerja, Modal, hasil bumi (Bahan Baku), Sumber Daya Alam dan Keahlian. Keluarga yang memiliki KKS ini dapat berperan sebagai penyedia tenaga kerja, dengan bekal kesehatan yang baik (KIS), pendidikan yang memadai (KIP) dan keuangan yang baik (KKS) maka keluarga ini dengan tenang bisa bekerja dengan baik tanpa harus memikirkan permasalahan ekonomi nya, karena kinerja yang baik dapat meningkatkan prestasi, maka keluarga tersebut menerima upah yang layak dan insentif, keluarga tersebut bertambah kesejahteraannya. Perusahaan dalam hal ini sangat diuntungkan dikarenakan tenaga kerja yang terlatih, dapat meningkatkan tingkat output sehingga benefit yang diterima perusahaan dapat disalurkan lagi untuk pengadaan ekspansi pabrik dan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan membantu pemerintah dalam hal mengatasi pengangguran. Faktor selanjutnya dalam produksi adalah modal, diabaikan karena sasaran masyarakat menengah ke bawah belum mampu melakukan investasi. Faktor Hasil Bumi (bahan baku), keluarga yang memiliki pengetahuan berpikir bagaimana mendapatkan hasil bumi untuk dijual lagi ke perusahaan dalam jumlah massal dan berkualitas baik, sehingga keluarga mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang besar. Faktor Sumber Daya Alam, keluarga yang memiliki lahan atau tempat dapat di investasikan untuk perusahaan dapat melakukan operasinya, serta Faktor Keahlian juga dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan outputnya.

Kesimpulan

Kesimpulan dari analisis diatas adalah jika sebuah rumah tangga/keluarga menerima bantuan ketiga kartu sakti tersebut, jika dimanfaatkan secara baik dan tepat oleh rumah tangga selain untuk meringankan biaya hidup juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi sumber daya atau faktor produksi bahkan dapat juga dilakukan pengembangan usaha sendiri yang baru walaupun hanya usaha kecil-kecilan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rumah tangga/keluarga. Program ini dapat membantu alur Kegiatan perekonomian lebih baik dan berjalan semestinya tanpa mengabaikan faktor-faktor yang ada didalamnya, serta dapat membantu Pemerintah dalam menurunkan tingkat Pengangguran.

Silahkan berikan kritik dan saran agar analisis ini menjadi lebih baik lagi

Terima Kasih Pembaca

Rabu, 05 November 2014

Analisis Jurnal Ekonomi Koperasi



Analisis Jurnal yang berjudul “Membangun Citra Koperasi Indonesia”
Penulis : Sukidjo
Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh
Agung Pratama
NPM : 20213356
Kelas : 2EB06
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma

Jurnal bisa dilihat di link berikut Jurnal

a.    a.   Judul
Dilihat dari judul sudah baik, makna yang terkandung dari judul tersebut ialah ajakan untuk membangun Citra Koperasi agar lebih baik, namun seusai penulisan judul tidak dicantumkan alamat melainkan hanya lembaga institusi.

b.   b.   Abstraksi
Dalam abtraksi tersebut menggambarkan cermin realita koperasi pada masa kini, selain itu kata kunci yang diberikan sangat mudah diingat dan efisien.

c.   c.    Pendahuluan
Menelaah kedalam bagian Pendahuluannya, menurut analisa saya sudah cukup baik dari segi susunan penulisan nya dengan adanya unsur latarbelakang dan tujuan yang disusun secara singkat, padat dan jelas oleh penulis. Saran penulis pun tak lupa diberikan pada pendahuluan ini, sehingga semakin lengkap dan memudahkan dalam memahami.

d.   d.   Tinjauan Pustaka
Penulis menggunakan tinjauan pustaka dari pendapat ahli Ekonom, sehingga semakin memperkuat teori yang telah diberikan.

e.   e.    Metodologi
       Dalam bab Metodologi saya tidak menemukan kesalahan apapun.

f.    f.    Hasil dan Pembahasan
    Proporsi hasil pembahasan sudah memenuhi prosentase 90% yang berarti sangat baik, dalam pembahasan telah disajikan teori-teori yang digunakan sebagai acuan untuk mendeskripsikan, landasan-landasan teori juga telah di inpretasikan kembali dengan kata-kata yang sesuai dengan bab pembahasan, sehingga memenuhi kaidah penulisan ilmiah.

g.   g.   Saran dan Kesimpulan
       Demikian pula pada Saran dan Kesimpulan, sudah memenuhi kaidah penulisan  ilmiah, unsur-unsur seperti Saran telah disajikan dengan sangat baik, sehingga saya tidak bisa menemukan kesalahan sedikit pun pada Saran dan Kesimpulan.

h.   h.   Daftar Pustaka
Susunan sumber referensi sudah tersusun sesuai abjad, namun ada kesalahan sedikit pada penempatan nama belakang dan awal dari seorang penulis buku. Penulis tidak memisahkan nama depan dan nama belakang dengan tanda koma (,).


Senin, 12 Mei 2014

Tugas 6_Perekonomian Indonesia


1. Apa yang dimaksud dengan ?

  • Hedging adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang investor untuk mengurangi atau menghilangkan suatu sumber resiko. Dengan hedging kita bisa mengurangi resiko valas kita.
  • Revaluasi adalah kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk meningkatkan nilai mata uang di dalam negeri terhadap mata uang asing
  • Devaluasi adalah menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi, biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah.
  • Embargo adalah pelarangan perniagaan dan perdagangan dengan sebuah negara. Embargo umumnya dideklarasikan oleh sekelompok negara terhadap negara lain untuk mengisolasikannya dan menyebabkan pemerintah negara tersebut dalam keadaan internal yang sulit. Keadaan yang sulit ini dapat terjadi akibat pengaruh dari embargo yang menyebabkan ekonomi negara yang dilawan tersebut menderita karenanya.
  • Kuota import adalah satu jenis halangan perdagangan bersifat melindungi yang menetapkan had fizikal pada jumlah barang yang boleh diimport ke satu negara dalam jangka waktu tertentu. Kuota, seperti sekatan perdagangan lain, digunakan untuk menguntungkan pengilang barangan dalam ekonomi domestik dengan mengorbankan faedah yang boleh diperolehi oleh pengguna barangan dalam negara tersebut.
  • Kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor,agar  negara pengekspor dapat memperoleh harga yang lebih tinggi.
  • National Income/Pendapatan Nasional adalah pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang.
  • Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Neraca positif artinya terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya untuk neraca negatif. Neraca pedagangan seringkali dibagi berdasarkan sektor barang dan sektor jasa.

2. Apa yang dimaksud dengan "Laju pertumbuhan penduduk > Laju pertumbuhan ekonomi" ?


Pertumbuhan penduduk makin hari makin terus meningkat, di negara berkembang Pemerintah belum bisa mengendalikan angka kelahiran yang terus menerus meningkat, akibat pertumbuhan yang semakin meroket munculah masalah baru yang berdampak pada perekonomian, Seharusnya banyaknya penduduk ini dapat di kelola dengan baik dan optimal menjadi faktor produksi dan meningkatkan PDB, namun kenyataan berkata lain, banyak nya angka Pertumbuhan penduduk tidak seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Apabila pertumbuhan penduduk terus bertambah, sementara laju pertumbuhan ekonomi berjalan lamban, maka negara tersebut akan semakin bertambah miskin dan akan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Untuk itu diperlukan upaya dan langkah konkret guna menghindari terjadinya ledakan penduduk di masa yang akan datang.

3. Apa yang dimaksud dengan ?

  • Kemiskinan absolut adalah keadaan dimana seseorang memiliki pendapatan dibawah rata-rata garis kemiskinan, dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum (Pangan, Sandang, dan Papan).Contoh : Sesorang yang berjualan namun hasil penjualannya hari itu hanya sedikit terjual, mendapat keuntungan sedikit, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam satu hari tersebut.
  • Kemiskinan relatif adalah keadaan sesorang yang sebenarnya telah hidup di atas rata-rata garis kemiskinan namun masih dibawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Contoh : seseorang yang tinggal di perumahan menengah ke atas, melihat tetangga nya memiliki mobil sedangkan dirinya tidak memiliki mobil sehingga dia beranggapan bahwa dia masih miskin.

Referensi :



Sabtu, 10 Mei 2014

Tugas 5_Perekonomian Indonesia

1. Bagaimana Peredaran uang di Indonesia dianggap dapat memicu timbulnya inflasi, dan Apa tindakan Bank Indonesia sebagai pelaksana kebijaksanaan moneter?


Peredaran uang di Indonesia sangat cepat seiring dengan laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia, hal ini menyebabkan angka konsumsi masyarakat meningkat. Kasus ini dapat disebut Inflasi, Inflasi sendiri adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Inflasi amat terasa dalam kehidupan kita, ambil contoh Harga semangkok Bakso pada 10 tahun lalu hanya Rp 2.000,- berbeda dengan harga sekarang mencapai Rp 8.000,-. Mengapa demikian? Karena nilai uang sekarang lebih kecil dengan nilai uang pada 10 tahun yang lalu, biasanya disebabkan oleh beredarnya uang yang amat banyak dan tak terkendali, akibatnya tingkat konsumsi masyarakat naik. Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus akan menciptakan masalah baru seperti Kemiskinan, Kesenjangan Ekonomi, bahkan sampai Pengangguran.

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral melakukan kebijakan-kebijakan moneter yaitu proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan Bank Indonesia :
  1. Kebijakan diskonto
    Satu kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan menambah atau mengurangi jumlah uang dengan cara menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga.
  2. Operasi pasar terbuka
    Cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah.
  3. Rasio cadangan wajib
    Mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
  4. Himbauan moral
    Kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
  5. Kredit Selektif
    Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit.
  6. Politik Sanering
    Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1

2. Sebutkan alasan jika inflasi yang terjadi karena naiknya oleh Produksi kurang diharapkan dalam perekonomian Indonesia !


Inflasi desakan biaya terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Jelas dari pernyataan diatas terasa amat merugikan bagi rakyat biasa yang memiliki taraf ekonomi menengah kebawah yang sulit mencukupi kebutuhan hidupnya, harga kebutuhan merangsek naik, tidak di imbangi dengan naiknya tingkat upah bagi kalangan wong cilik. Maka yang terjadi akan menambah tingkat kemiskinan di Indonesia, disini peran Pemerintah amat diharapkan untuk menstabilkan harga bahan baku dan membuat penetapan Upah minimum, agar para pekerja tidak menuntut Perusahaan untuk meminta kenaikan gaji yang sangat berpengaruh dengan harga output yang dihasilkan.

3. Sebutkan 4 faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan Internasional !



Faktor apa saja yang mempengaruhi perdagangan internasional? Tentu ada faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah yang sebagai berikut.
  1. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber daya alam yang dimiliki masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu negara dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu masing-masing negara harus melakukan pertukaran.
  2. Efisiensi (penghematan biaya produksi) : dengan adanya perdagangan internasional suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil.
  3. Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah menggunakan teknologi lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih murah daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai conto indonesia mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan mobil
  4. Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari Amerika Serikat padahalbuah apel dapat dihasilkan di dalam negeri. Buah apel dari Amerika Serikat menurut sebagian orang lebih mengundang selera dibandingkan buah apel lokal.

Faktor yang juga berpengaruh terhadap perdagangan internasional adalah faktor sosial, budaya, politik, dan pertahanan keamanan (hankam).


Referensi




Kamis, 24 April 2014

Tugas 4_Perekonomian Indonesia

1. a. Apa yang dimaksud dengan pasar ?

Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. 
Faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni : keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian.

Pasar memiliki sekurang-kurangnya tiga fungsi utama, yaitu fungsi distribusi, fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi. Sebagai fungsi distribusi, pasar berperan sebagai penyalur barang dan jasa dari produsen ke konsumen melalui transaksi jual beli. Sebagai fungsi pembentukan harga, di pasar penjual yang melakukan permintaan atas barang yang dibutuhkan. Sebagai fungsi promosi, pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dari produsen kepada calon konsumennya.

b. Sebutkan & Jelaskan Jenis-jenis pasar !

Seperti apa jenis-jenis pasar saat ini ? Jenis-jenis pasar dapat kita bedakan menurut beberapa kategori, yakni menurut fisiknya, menurut waktunya, menurut barang yang diperjualbelikan, menurut luas kegiatannya, menurut bentuknya, dan menurut sifat pembentukan harganya. Berikut ini masing-masing penjelasan terhadap jenis-jenis pasar tersebut:

A.     Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
  • Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Contohnya, pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.
  • Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang. Contohnya telemarket dan pasar modal.

B.     Jenis-jenis pasar menurut waktunya
  • Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
  • Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan.
  •  Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
  •  Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali, misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).

C.     Jenis-jenis pasar menurut barang yang diperjualbelikan
  • Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.

D.     Jenis-jenis pasar menurut luas kegiatannya
  •  Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
  •  Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk derah tersebut. Contohnya Pasar Gede di Solo.
  • Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu negara contohnya pasar senen.
  • Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar kopi di Santos (Brasil).

E.      Jenis-jenis pasar menurut Bentuknya
  • Pasar persaingan sempurna (terorganisir)
  • Pasar persaingan tidak sempurna
  • Jenis-jenis pasar menurut sifat pembentukan harga
  • Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan antara permintaan dan penawaran.
  • Pasar monopoli adalah pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia.
  • Pasar duopoli adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
  • Pasar oligopoli adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan otomotif Astra Indonesia.
  • Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok pembeli.
  • Pasar duopsoni adalah pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli.
  • Pasar oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.

2. Bagaimana sistem pasar bebas dapat berlaku di Indonesia ?

Pasar bebas adalah suatu konsep ekonomi yang mengacu pada kebebasan proses pemindahan barang atau jasa dari suatu negara ke negra lain, tanpa dikenakan berbagai pajak ekspor impor serta berbagai hambatan perdagangan lainnya.
Sebagaimana kita ketahui atas kesepakatan para pemimpin negara anggota ASEAN, pada tahun 2015 Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana akan lebih mudahnya warga asing untuk mencari pekerjaan di Indonesia. Menghadapi MEA tahun 2015 bisa menjadi momok bagi sebagian kalangan karena ketakutannya akan di ambilnya lahan pencarian nafkah mereka.
Penduduk Indonesia pada 2015 diproyeksikan mencapai 255,5 juta jiwa atau mencapai 40,3% dari total jumlah penduduk seluruh negara ASEAN. Nantinya, 38 dari 100 penduduk usia produktif di negara ASEAN adalah penduduk Indonesia. Ini membuka peluang Indonesia untuk menjadi pemasok tenaga kerja terbesar mengingat sejumlah negara seperti Singapura dan Thailand memiliki penduduk dengan usia produktif yang relatif sedikit.
Tetapi hambatannya Indonesia juga memiliki angka penggangguran yang cukup tinggi, sebenarnya Indonesia masih belum mempunyai strategi untuk menghadapi itu semua, di tambah lagi perusahaan-perusahan terutama perusahaan asing akan lebih tertarik dengan tenaga kerja asing, dikarnakan tenaga kerja asing lebih memahami bahasa inggris dibandingkan Indonesia. Bahkan faktanya di Singapura sekitar 80% pengangguran dengan ijasah perguruan tinggi, di tambah dengan etos kerja warga negara Indonesia yang terkenal dengan etos kerja yang buruk dengan mental yang lemah.
Tanaga ahli yang terbatas juga menjadi kendala bagi Indonesia bahkan hal itu bisa menjadi ancaman untuk Indonesia, bukan hanya tenaga ahli saja yang harus di waspadai tetapi adanya tenaga yang mau di bayar lebih murah dibandingkan tenaga kerja lokal. Daya saing pekerja Indonesia juga akan melemah karena pengusaha tergiur mempekerjakan tenaga kerja asing karena tak harus menaati Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Yang harus dilakukan adalah;
  • Perbaikan mental,
  • Pemerintah harus membekali pelatihan kepada para tenaga kerja
  • Pendidikan yang layak bagi setiap warga negara
  • Mempunyai keunikan (dalam artian positif)
  • Harus mempunyai etos kerja yang lebih baik

Indonesia juga bisa melongok sejumlah kebijakan dan sertifikasi yang diterapkan negara ASEAN lain agar pekerja Indonesia setidaknya mampu menjadi setara dengan pekerja di negeri tetangga. Selain itu pemerintah Indonesia juga diwajibkan untuk membangun sarana dan prasarana pada setiap daerah, mengembangkan potensi daerah yang dekat dan berbatasan dengan negara tetangga.
Seperti diketahui, MEA 2015 membuka peluang bagi pekerja untuk terjun di 12 sektor pasar bebas, yang terdiri atas 5 sektor jasa dan 7 sektor perdagangan/industri.
Kelima sektor jasa tersebut adalah transportasi udara, e-asean, pelayanan kesehatan, turisme dan jasa logistik. Sedangkan 7 sektor perdagangan/industri terdiri atas produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, otomotif, dan produk berbasis kayu.

Dari 12 sektor tersebut, ada 8 bidang di 8 bidang ketenagakerjaan seperti insinyur, perawat, arsitek, tenaga survei, tenaga pariwisata, praktisi medis, dokter gigi dan akuntan. Kedelapan bidang tersebut sudah mencapai mutual recognition agreement (MRA), yakni sertifikasi kompetensi kerja yang paling diakui di sesama negara ASEAN
Dalam bidang perdagangan indonesia terkendala dengan mutu produk yang di tawarkan, karena negara tetangga lebih mempunyai produk dengan harga murah dan berkualitas tinggi. Yang terpenting adalah agar dilakukannya perbaikan mutu dan kualitas produk Indonesia.
Pemerintah mulai dari sekarang harus lebih mementingkan pengusaha lokal di bandingkan pengusaha asing dan setidaknya diberikan subsidi kepada para pengusaha lokal agar mereka dapat mematok tarif yang lebih murah dibandingkan produk asing.

3. Sebutkan & Jelaskan masalah apa saja yang dihadapi perekonomian Indonesia bila di lihat dari Aspek Produksi?

Perekonomian Indonesia kini amat ketergantungan pada luar negeri, karena ketidakmampuan Pemerintah untuk melakukan ketahanan produk mengakibatkan terus mengimport produk kebutuhan dari luar negeri. Menurut saya Masalah Produksi dalam negeri memiliki beberapa aspek :
  • Sistem Ekonomi tradisional
    Sistem ekonomi yang tertutup, dan masih dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia mengakibatkan keterbatasan bahan pangan, mereka tidak menjual hasil pertanian mereka pada masyarakat umum melainkan hanya ke kerabat dengan menukar barang yang setara nilai nya atau biasa dikenal barter.
  • Penguasaan teknologi.
    Keterbatasan dalam penguasaan alat-alat produksi ini juga sangat berpengaruh terhadap hasil produksi, sehingga output yang dihasilkan belum bisa menutup kebutuhan masyarakat, alhasil pemerintah harus mengimport produk luar negeri untuk menutup kebutuhan masyarakat yang kompleks.
  • Sulitnya mencari sumber daya alam
    Termasuk faktor penting produksi ialah sumberdaya alam (SDA), produsen yang memproduksi barang setengah jadi atau barang jadi pasti harus memiliki bahan baku. Jika bahan baku mengalami kelangkaan maka produsen tidak dapat memproduksi produknya.
  • Persaingan produk
    Aspek persaingan produk ini merupakan faktor mengapa produk dalam negeri kalah saing dengan produk impor, karena rendah nya kualitas yang dihasilkan, mengakibatkan konsumen beralih mengkonsumsi produk impor dengan kualitas baik dan nyatanya harga yang lebih murah.
  • Etos kerja yang buruk
    Etos kerja seperti ini juga mempengaruhi produksi, para pekerja masih memiliki etos kerja yang buruk akan mengakibatkan output akan kurang maksimal dan banyak produk yang cacat bahkan terjadi kegagalan produk, hal ini bisa diperbaiki jika para produsen lebih ketat mengawasi para pekerja agar bekerja lebih baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.


Referensi
  • M.Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus Y.E.F. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Pengertian Ahli - Pengertian Pasar dan Jenis-jenis pasar. http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pasar-dan-jenis-jenis-pasar.html
    diakses pada 24 April 2014
  • Bisnis Indonesia Writing Contest - Daya saing Indonesia menghadapi pasar bebas
    http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/378/215760/daya-saing-indonesia-dalam-menghadapi-pasar-bebas
    diakses pada 24 April 2014

Kamis, 17 April 2014

Tugas 3_Perekonomian Indonesia


1. Apa yang dimaksud dengan Tabungan Pemerintah ?

Tabungan Pemerintah merupakan selisih antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Melalui usaha peningkatan penerimaan rutin yang terus menerus, maka jumlah tabungan Pemerintah senantiasa dapat ditingkatkan, sehingga memperbesar kemampuan untuk pembiayaan pembangunan nasional atas dasar kekuatan sendiri.


Di Indonesia Tabungan Pemerintah adalah bagian dari APBN yaitu konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun.
Seperti namanya, maka secara garis besar APBN terdiri dari pos-pos seperti dibawah ini :

• Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
• Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapar berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan Indonesia.


Setiap tabungan pasti memiliki sumber pendapatan atau penerimaan.
Berikut merupakan penerimaan tabungan dari sumber APBN :
   1. Penerimaan Dalam Negeri Dari Migas
       Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
       • Produksi minyak rata-rata perhari
       • Harga rata-rata ekspor minyak mentah

   2. Penerimaan Dalam Negeri Diluar Migas
       Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
       • Pajak penghasilan
       • Pajak pertambahan nilai
       • Bea masuk
       • Cukai
       • Pajak ekspor
       • Pajak bumi dan banguan
       • Bea materai
       • Pajak lainnya
       • Penerimaan bukan pajak
       • Penerimaan dari hasil penjualan BBM
   3. Penerimaan Pembangunan
       Terdiri dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek

Jika Pemerintah memiliki tabungan pasti juga memiliki Pengeluaran.

Pengeluaran pemerintah Indonesia secara garis besar dikelompokkan atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin pada dasarnya berunsurkan pos-pos pengeluaran lancar dan pos pengeluaran kapital. Pengeluaran rutin pada dasarnya di keluarkan untuk membiayai pelaksanaan roda pemerintahan sehari-hari , meliputi belanja pegawai; belanja barang; berbagai macam subsidi (subsidi daerah dan subsidi harga barang); angsuran dan bunga utang pemerintah; serta pengeluaran lainnya. Sedangkan pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran yang sifatnya menambah modal masyarakat dalam bentuk prasarana fisik, yang dibedakan lagi menjadi pengeluaran pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek.

Secara garis besar, pengeluaran negara dikelompokan menjadi dua yaitu :
Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin negara, adalah pengeluaran yang dapat dikatakan selalu ada dan telah terencana sebelumnya secara rutin, diantaranya :
a. Pengeluaran untuk belanja pegawai
b. Pengeluaran untuk belanja barang
c. Pengeluaran subsidi daerah otonom
d. Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
e. Pengeluaran lainnya

Pengeluaran pembangunan
Secara garis besar, yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan diantaranya adalah :
a. Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen / lembaga negara, diantaranya untuk membiayai proyek – proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab masing – masing departemen / negara bersangkutan.
b. Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah.
c. Pengeluaran pembangunan lainnya.

2. Apa benar inflasi selalu merugi ?


Merugi atau tidak nya bisa dilihat dari pernyataan dibawah ini.

Inflasi memiliki dampak positif dan negatif tergantung dari tingkat prosentase nya.
Apabila inflasi ringan akan membuat pengaruh positif terhadap Perekonomian, sehingga Masyarakat semakin giat bekerja, menabung serta mengadakan investasi.
Sebaliknya jika Inflasi itu tak terkendali (hiperinflasi) membuat pengaruh negatif, maka perekonomian menjadi kacau, masyarakat tidak bersemangat untuk bekerja, malas menabung dan melakukan investasi karena kenaikan harga teramat cepat dan tak terkendali.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena tingkat inflasi berada diatas bunga yang menyebabkan penurunan nilai mata uang, ini sangat berpengaruh terhadap sektor penanaman modal dan mengakibatkan kredit macet.

Pihak yang dirugikan oleh inflasi yaitu hampir semua pihak serta para Pekerja mulai dari Pegawai Negeri, Swasta sampai Buruh yang memiliki pendapatan tetap, karena pendapatan selalu tetap sedangkan harga kebutuhan hidup terus meningkat mengakibatkan merosot nya kesejahteraan rakyat.

Pihak yang diuntungkan oleh inflasi adalah debitur, pada saat pembayaran utang pada kreditur nilai uang akan lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Pengusaha pun dapat diuntugkan inflasi apabila hasil barang dan jasa dari perusahaan nya mengikuti tingkat inflasi serta pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dari pada kenaikan biaya produksi, namun apabila sebaliknya Pengusaha bisa menutup perusahaan untuk sementara waktu bahkan bisa sampai meng-Likuidasi perusahaan.

Namun secara umum inflasi ini mengakibatkan berkurangnya minat investasi, mendorong naiknya suku bunga, ketidakstabilan ekonomi, menghambat pembangunan, defisit neraca pembayaran, bahkan dapat membuat merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

3. a. Pernyataan "Dalam penilaian sehat atau tidaknya BUMN cenderung   bersifat Akuntansi"


BUMN adalah salah satu Kementerian Negara/Lembaga yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Misal saja Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan BA 041 Kementerian BUMN Tahun 2010 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan telah diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pernyataan diatas sudah jelas apabila sebuah Badan Usaha pasti memiliki Laporan Keuangan untuk melaporkan Rugi/Laba yang telah dihasilkan serta mencegah terjadinya penyelewengan dana.
Sehat atau Tidaknya BUMN dapat dilihat dari Laporan Keuangan, tepatnya Laporan Rugi/Laba. BUMN dinyatakan sehat apabila sering mendapatkan Laba dibanding Rugi, sebaliknya BUMN dinyatakan tidak sehat apabila sering mendapatkan Rugi dibanding Laba, dan jelas mengalami kerugian.

b. Dari pernyataan diatas, Siapa yang memiliki wewenang untuk menilai BUMN ?


Badan yang berwenang menilai BUMN adalah Badan Pemeriksa Keuangan.
Bahwa tugas dan wewenang BPK dalam pemeriksaan pengawasan pengelolaan keuangan Negara dan pemeriksaan tanggung jawab mengenai keuangan Negara berdasarkan pada UUD 1945 dan Undang-Undang yang terkait BPK dalam menjalankan tugasnya bebas dan mandiri; hasil pemeriksaannya diserahkan kepada DPR, DPRD, sesuai dengan kewenangannya dan hasil pemeriksaan tersebut di tindak lanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan Undang-Undang. Lebih lanjut UUD 1945 mengamanatkan pemeriksaan yang menjadi tugas BPK meliputi : Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Negara, dan pemeriksaan atas tanggungjawab mengenai keuangan Negara, termasuk pengelolaan keuangan Negara dan tanggungjawab yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan Negara.


Sumber Referensi

Sabtu, 12 April 2014

Tugas 2_Perekonomian Indonesia


1. Gambarkan skema dan jelaskan hubungan tiga pelaku ekonomi pokok dalam perekonomian Indonesia ?

Perekonomian tiga pelaku ekonomi atau tiga sektor merupakan sirkulasi ekonomi paling sederhana dalam perekonomian tanpa adanya campur tangan pihak ke empat atau Luar Negeri, dimana Pemerintah yang merupakan badan regulator dan otoritas mengatur dan mengawasi jalannya roda perekonomian.


Dari skema diatas terlihat bahwa Ekonomi 3 sektor dapat berjalan secara efektif apabila seluruh pelaku ekonomi Perusahaan dan Rumah Tangga patuh dan melakukan kewajibannya terhadap Pemerintah, sehingga Pemerintah dapat memberikan sumbangsih nya terhadap pelaku dengan membayarkan Subsidi dan Membantu para pengusaha dengan memberikan pinjaman modal.

Sebelum jauh melangkah, sebaiknya kita harus mengetahui apa itu ekonomi 3 sektor
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah.
Dengan demikian dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah keatas kegiatan dalam sesuatu perekonomian.


 Selanjutnya Penjelasan pada skema di atas (dijelaskan dengan urutan nomor)
  1. Perusahaan memperoleh faktor-faktor Produksi berupa SDA (Tanah, Hasil Bumi, dsb), SDM (Tenaga kerja), serta Modal dan Skill dari Sektor Rumah Tangga untuk kemudian Perusahaan melakukan proses-proses produksi.
  2. Perusahaan melakukan balas jasa terhadap faktor-faktor Produksi kepada Rumah Tangga berupa sewa untuk tanah atau bangunan, gaji atau upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pinjaman modal, dan laba untuk keuntungan barang yang diperdagangkan.
  3. Perusahaan menghasilkan output berupa barang dan jasa yang akan di jual pada Rumah Tangga
  4. Rumah Tangga membayar balas jasa pada Perusahaan untuk barang dan jasa yang di konsumsi nya berupa Pembelian, sehingga perusahaan mendapatkan penghasilan.
  5. Rumah Tangga menyimpan uang pada Lembaga Keuangan yang mendapatkan izin resmi dari otoritas.
  6. Untuk mendapatkan penghasilan Lembaga Keuangan menanamkan uang tabungan dari Rumah Tangga ke Penanaman Modal.
  7. Penanaman Modal memberikan suntikan modal atau investasi pada Perusahaan, maka Perusahaan dapat meningkatkan output nya sehingga penghasilan pun menjadi meningkat, melaporkan laporan keuangan kepada pemegang saham dan melakukan balas jasa dengan membayar deviden pada Lembaga Keuangan dan para Investor.
  8. Perusahaan wajib melaporkan NPWP perusahaan nya pada otoritas dan membayar pajak agar Pemerintah dapat membayarkan subsidi kepada Masyarakat dan memberikan bantuan kepada Perusahaan.
  9. Individu tenaga kerja dari Rumah Tangga pun wajib memiliki NPWP dan PPh serta membayarkan pajaknya kepada Pemerintah agar ekonomi dapat berjalan dengan semestinya.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu:
  • Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui     pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
  • Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan                  perbelanjaan-perbelanjaan agregat.
Kedua aliran pengeluaran / pendapatan ini akan mengubah pola aliran pendapatan dalam perekonomian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh sebab itu ,ekonomi tiga sektor dinamakan juga ekonomi tertutup.

2. a. Apa yang dimaksud ?
  • Free Fight Liberalism adalah sistem ekonomi yang diuraikan oleh Adam Smith yang mempunyai kaitan nya dengan “kebebasan individu” yang artinya memberikan kebebasan individu untuk melakukan kegiatan ekonomi tanpa pembatasan yang nantinya di tuntut agar dapat menghasilkan sesuatu yang baik yang dapat menguntungkan negara. Negara yang menganut sistem ini adalah Amerika Serikat, Uruguay, Parguay, Brazil dan Argentina.
  • Etatisme adalah keikutsertaan Pemerintah yang terlalu dominan, sehingga mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
  • Monopoli adalah bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli.
  b. Mengapa ketiga hal tersebut tidak di izinkan di dalam           Perekonomian Indonesia ?

  • Pada awalnya perkembangan Perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila, Ekonomi Demokrasi dan Mungkin Campuran, namun bukan berarti sistem perekonomian Liberalis, dan Etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Kalau menapaktilas sejarah Indonesia, pada awal tahun 1950-an sampai tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga etatisme pernah mewarnai corak perekonomian pada tahun 1960-an sampai masa Orde Baru. 
  • Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan sistem perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi dalam proses perkembanganya telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
  • Mengapa dipilih sistem Demokrasi ekonomi, karena menurut beliau sistem Demokrasi Ekonomi memiliki ciri-ciri yang positif, diantaranya adalah :
    Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
    - Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
    - Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
    - Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
    - Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
    - Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

  • Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :
    Free fight liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
    Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
    Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.

    Faktor-faktor penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia adalah :
    - Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
    - Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
    - Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
    Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut, yaitu :
    1. Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.
    2. Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’
    3. Defisit anggaran negara yang makin besar.
    4. Laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi.


Sumber Referensi :
  • Sukirno, Sadono .2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Rajawali Press
  • Abba Yahveh loves daniel, Penjelasan skema perekonomian 3 sektor http://rahamimelohimdaniel.blogspot.com/2011/10/penjelasan-skema-perekonomian-3-sektor.html di akses pada 12 April 2014
  • Ekonomi Syari'ah 99, Ekonomi makro - ekonomi 3 sektor http://syariah99.blogspot.com/2013/05/ekonomi-makro-ekonomi-3-sektor.html di akses pada 12 April 2014
  • Ekoonomi.com, Sistem Ekonomi Indonesia menentang Liberalism, Etatism, dan Monopoli http://www.ekonoomi.com/2013/10/sistem-ekonomi-indonesia-menentang.html di akses pada 12 April 2014

Minggu, 09 Maret 2014

Tugas 1_Perekonomian Indonesia

1. Apa yang anda ketahui tentang Investasi ?

Investasi adalah kegiatan mengeluarkan dan menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat memperoleh keuntungan finansial, biasanya investasi ini berupa aset finansial seperti saham, obligasi, asuransi atau berupa barang seperti rumah dan tanah. Adapun Investasi dengan cara pembelian barang modal untuk memproduksi sesuatu yang akan menguntungkan. Di sisi lain seperti Pendidikan mulai dari Sekolah dasar sampai Perguruan Tinggi juga merupakan nilai investasi jika nanti pendidikan selesai akan mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan lebih besar.
Bentuk-bentuk Investasi :
  • Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
  • Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
  • Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
  • Investasi mata uang asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal. 
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian dalam suatu negara !

 Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, sebelum itu mari kita lihat berbagai keuntugan investasi.
  •  Pertama, investasi mendorong pertambahan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi) secara berlipat ganda lewat proses multiplier. Maksudnya jika ada investasi Rp. 100 trilyun – misalnya- maka pertambahan pendapatan nasional akan lebih besar dari Rp. 100 trilyun.
  •  Kedua, investasi juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja ini akan mengurangi pengangguran. Berkurangnya pengangguran akan mengurangi kemiskinan. Dan  berkurangnya kemiskinan akan berdampak pada teratasinya masalah-masalah ikutan lain seperti gizi buruk, buta huruf,kejahatan dan lain-lain.
  •  Ketiga, investasi juga bisa dipakai sebagai alat untuk pemerataan baik pemerataan antar daerah, antar sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat pemerataan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan menuruti mekanisme pasar tetapi harus ada intervensi pemerintah. Misalnya saja pemerintah bertujuan untuk memperkecil ketimpangan ekonomi antar dua daerah (daerah yang satu maju dan yang satu tertinggal). Maka ketimpangan itu bisa diatasi salah satunya dengan mengarahkan investasi ke daerah yang tertinggal. Caranya ada macam-macam, misalnya memberi insentif pembebasan pajak bagi investor yang bersedia berinvestasi di daerah yang tertinggal, mempermudah ijin investasi di daerah tertinggal agar investor tertarik menanamkan modalnya di sana, dan banyak kebijakan lain.
Berikut ada beberapa faktor yang mempengaruhi investasi, yaitu :
1.          Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.

2.     Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota.
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.

3.          Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara lain :
jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.

4.          Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.

5.          Kualitas sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.

6.          Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
  
7.          Stabilitas politik dan keamanan
Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

8.          Faktor-faktor sosial budaya
Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.

9.          Pengaruh Nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

10.      Tingkat Inflasi 
       Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

3.  Jelaskan mengapa modal merupakan salah satu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi !

      Strategi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Faktor atau Syarat Utama Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi yaitu :

  •        Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.
  •          Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja
  •          Kemajuan teknologi.
Untuk kali ini saya akan menyinggung salah satu syarat utama pembangunan ekonomi yaitu Modal. Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku dalam rangka meningkatkan stok modal (capital stock) secara fisik memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di masa-masa mendatang. 
     Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi “infrastruktur” ekonomi dan sosial. Contoh: pembangunan jalan-jalan raya, penyediaan listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangunan fasilitas komunikasi, peningkatan kualitas SDM, dsb, yang kesemuanya itu mutlak dibutuhkan dalam rangka menunjang dan mengintegrasikan segenap aktivitas ekonomi produktif. 
      Saya buat sebuah ilustrasi, Contoh investasi yang dilakukan oleh seorang petani sayuran berupa pembelian sebuah traktor baru pasti dapat meningkatkan produksi sayurannya. Tetapi tanpa fasilitas transportasi (jalan dan/atau kendaraan) yang memadai guna mengangkut tambahan produksi tersebut ke pasaran, maka investasi sang petani tersebut tidak akan banyak menambah produksi pangan nasional.
     Maka kesimpulannya, Dengan adanya modal yang mendukung finansial suatu wirausaha untuk membeli faktor-faktor produksi maka akan menciptakan output yang besar dan tentu saja meningkatkan kemajuan Perekonomian.

Sumber Referensi :
http://punyaprasetyo.wordpress.com/2012/04/22/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-investasi-dalam-perekonomian-suatu-negara/
Sadono Sukirno, 1994, Pengantar Teori Ekonomi Makro, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
http://haris84.wordpress.com/2009/12/06/strategi-pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi/